Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Senin, mengatakan kontraktor swasta terlibat lebih dari 70% pengerjaan proyek strategis nasional (PSN), khususnya untuk pembangunan infrastuktur jalan dan jembatan.
Dia membantah pernyataan Badan Pimpinan Pusat (BPP) Gabungan Pelaksanan Konstruksi Indonesia (Gapensi) yang menyebut porsi swasta hanya 1% dari seluruh pekerjaan proyek strategis nasional.
“Tidak, kalau di PU pasti tidak betul itu. Kalau saya kasih datanya pasti kaget. Banyak sekali, ada lebih dari 70 persen kalau di (pembangunan) jalan,” kata dia, usai dipanggil Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (28/5/2018).
Selain pembangunan jalan dan jembatan, Hadimulyono mengatakan, proyek penyediaan air juga dikerjakan swasta.
“Kecuali bendungan ya, bendungan itu tidak ada swasta yang bisa berdiri sendiri sesuai aturan LKPP dan Perpres. Tapi kalau nanti delapann bendungan selesai tahun 2018 ini, kan semua kerja sama operasi (KSO) semua itu, BUMN dengan swasta,” jelasnya.
Setelah pengerjaan bendungan selesai, maka kemudian pengoperasiannya bisa dikerjakan perusahaan swasta sendiri.
“Sampai sekarang belum ada yang bisa berdiri sendiri, PT Adhi Karya saja tidak bisa berdiri sendiri untuk bendungan karena pengalamannya belum ada. Perhatikan itu di bendungan, PT Adhi Karya KSO dengan BUMN lain, padahal sudah saya larang tapi karena dia punya kemampuan dasar sendiri selama ya tidak bisa ‘bidding’ sendiri,” katanya.
Untuk proyek pembangunan jalan dan jembatan, meskipun bernilai lebih dari Rp100 miliar, peran BUMN sangat kecil sehingga banyak didominasi perusahaan swasta.
“Dari semua pekerjaan di Bina Marga itu, BUMN sangat kecil. Di pembangunan jalan dan jembatan, BUMN sangat kecil (yang mengerjakan),” kata Hadimulyono.
Sebelumnya, Senin pagi, perwakilan pengurus Badan Pimpinan Pusat Gapensi menemui Wakil Presiden, Jusuf Kalla, untuk menyampaikan keluhan terkait minimnya keterlibatan kontraktor swasta dalam pembangunan infrastruktur.
Sekretaris Jenderal BPP Gapensi, Andi Rukman, mengatakan keterlibatan perusahaan swasta dalam pembangunan proyek strategi nasional hanya satu persen saja.
“Ada 147.000 pelaku konstruksi ada pada posisi satu persen saja itu pengusaha swasta yang besar. Cobalah itu dimanfaatkan benar-benar untuk bisa bergabung dengan (proyek) BUMN itu,” kata dia sesudah bertemu Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin.
Dia mengeluhkan dari total nilai proyek pembangunan infrastruktur nasional hampir Rp6.000 triliun itu, semuanya dimonopoli BUMN.
“Hampir Rp6.000 triliun di 16 proyek strategis nasional, itu kan proyek besar semua, dan itu semua dikerjakan oleh BUMN. Penugasan semua, pekerjaan tol Lampung-Aceh itu (nilainya) puluhan triliun, itu BUMN juga yang disuruh cari duit,” ujar dia.
Menghadapi persaingan dalam dunia konstruksi semakin ketat. Perusahaan Anda mungkin sudah memiliki kualitas kerja yang baik, tetapi tanpa memiliki sertifikasi yang tepat, seperti SBU Konstruksi, SKK Konstruksi, atau Sertifikat ISO, peluang untuk memenangkan tender besar bisa lenyap. Reputasi perusahaan dipertaruhkan, dan proyek-proyek besar yang seharusnya dapat Anda menangkan malah jatuh ke tangan kompetitor.
Bayangkan jika, setelah berbulan-bulan merencanakan dan mengajukan tender, Anda kalah hanya karena kurangnya sertifikasi yang diperlukan. Kompetitor Anda yang memiliki SBU Konstruksi, SKK Konstruksi, dan Sertifikat ISO tampak lebih profesional dan terpercaya di mata pemberi tender. Rasa frustrasi melihat kesempatan berlalu begitu saja karena kurangnya pengakuan formal akan kualitas dan standar yang sebenarnya Anda miliki.
Kini saatnya untuk mengubah strategi Anda. Dengan mengamankan SBU Konstruksi, SKK Konstruksi, dan Sertifikat ISO, Anda tidak hanya meningkatkan peluang memenangkan tender, tetapi juga mengokohkan reputasi perusahaan Anda sebagai pemimpin industri yang terpercaya. Sertifikasi ini adalah investasi yang tidak hanya membuka pintu ke proyek-proyek besar, tetapi juga memberikan jaminan kualitas kepada klien bahwa Anda adalah pilihan terbaik. Segera lengkapi sertifikasi Anda, dan buktikan bahwa perusahaan Anda siap memenangkan persaingan di pasar konstruksi!
Dapatkan Layanan Prioritas dengan menghubungi tim kami
Sertifikasi.co.id adalah mitra terpercaya dalam pengurusan sertifikasi profesi dan badan usaha di seluruh Indonesia. Kami menawarkan:
- Proses Cepat: Layanan yang efisien dan responsif.
- Keamanan Data: Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi Anda.
- Investasi dengan ReturnTerbaik: Paket layanan dengan nilai maksimal.
Kami siap mendampingi proses sertifikasi yang meliputi :
- ISO 9001 (QMS), 14001 (EMS), 45001 (OHSAS) , 22000, 27001 (ITSMS), 37001 (SMAP)
- SKK Konstruksi (SKA/SKT): Sipil, Mekanikal, Manajemen Pelaksanaan, K3, Manajemen Proyek.
- SBU (Sertifikat Badan Usaha) LPJK Kementerian PUPR: BUJK Nasional (Kecil Menengah, Besar, Spesialis), BUJK Asing
- SMK3 KEMNAKER RI PP 50 Tahun 2012
- AHLI K3 UMUM KEMNAKER
- Sertifikasi Alat Kemnaker RI: SIA/SILO/Suket K3 Alat (Excavator, Buldozer, Crane, Wheel Loader dll)
- Sertifikasi Operator Alat Kemnaker RI: Surat Ijin Operator SIO (Excavator, Buldozer, Crane, Wheel Loader dll)
- Pengurusan PT, CV & Virtual Office
- NIB (Nomer Induk Berusaha)
- LAI AKP (Laporan Akuntan Publik)
- SNI (Standar Nasional Indonesia)
- Serkom Kelistrikan / SKTTK DJK ESDM
- SBU JPTL (Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik) DJK ESDM
- SIUJPTL (Surat Ijin Usaha Badan Jasa Penunjang Tenaga Listrik)