Pembangunan infrastruktur dinilai menjadi salah satu kunci agar Indonesia bisa menjadi negara maju dan bisa mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan negara lain.
Demikian penegasan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam sambutan yang dibacakan Plt. Dirjen Bina Konstruksi Danis H. Sumadilaga pada Konstruksi Indonesia 2017 dan The Big 5 Construct Indonesia 2017 serta Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017, di Jakarta, Rabu.
Dalam kurun waktu tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK, kata Basuki, berbagai infrastruktur yang dibangun pihaknya seperti bendungan, irigasi, jalan dan jembatan, jalan tol, air bersih, sanitasi, perumahan dan permukiman turut berkontribusi pada meningkatnya daya saing Indonesia.
“Komitmen mewujudkan Nawacita Presiden RI melalui pembangunan infrastruktur PUPR telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR tahun 2015-2019 dan capaian tiga tahun ini antara lain pembangunan 39 bendungan (30 baru dan 9 selesai) dan telah menambah luas layanan irigasi waduk dari semula 761.542 Ha (11%) menjadi 859.626 Ha (12,9 %),” kata Basuki.
Selain itu pembangunan jalan nasional di berbagai daerah sepanjang 2.623 km, jembatan 29.859 meter dan hingga 2017, jalan tol yang dibangun sebagian besar dengan dana non APBN akan selesai sepanjang 568 km dengan target tahun 2019 akan bertambah 1.851 km.
“Kami juga telah meningkatkan kapasitas Sistem Penyediaan Air Minum mencapai 20.430 liter/detik dan penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 2.204.939 unit dalam tiga tahun ini,” katanya.
Menurut Basuki, pembangunan berbagai infrastruktur tersebut harus didukung dengan kesiapan rantai pasok industri konstruksi, juga sumber daya konstruksi yang meliputi usaha pemasok bahan bangunan/material, peralatan, teknologi, dan tenaga kerja konstruksi.
Ia juga menyebut, lahirnya Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi membawa harapan baru untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur melalui penguatan pihak terkait jasa konstruksi.
“Presiden RI, Bapak Joko Widodo, saat membuka Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi secara serentak untuk seluruh Wilayah Indonesia di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, beberapa waktu lalu telah menekankan pentingnya kita semua menjaga mutu setiap pekerjaan dan terus mengikuti perkembangan teknologi,” jelasnya.
Untuk menjawab hal itu, maka dalam penyediaan sumber daya konstruksi harus dilaksanakan dengan baik, bertanggungjawab, dan senantiasa memperbaharui informasi terkait perkembangan teknologi serta kebutuhan masyarakat sehingga kualitas hasil industri konstruksi mutunya tetap terjaga.
Modal 2045 Sementara itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045 apabila pertumbuhan ekonomi konsisten rata-rata lima persen.
“Kalau konsisten mempertahankan itu maka Indonesia akan menjadi negara dengan ‘high income’ (pendapatan tinggi) pada 2038 dan bisa dikategorikan negara maju dengan pendapatan per kapita mendekati 20 ribu dolar AS,” jelas Bambang.
Ditambahkannya, pembangunan infrastruktur sebagai modal untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia itu.
Menghadapi persaingan dalam dunia konstruksi semakin ketat. Perusahaan Anda mungkin sudah memiliki kualitas kerja yang baik, tetapi tanpa memiliki sertifikasi yang tepat, seperti SBU Konstruksi, SKK Konstruksi, atau Sertifikat ISO, peluang untuk memenangkan tender besar bisa lenyap. Reputasi perusahaan dipertaruhkan, dan proyek-proyek besar yang seharusnya dapat Anda menangkan malah jatuh ke tangan kompetitor.
Bayangkan jika, setelah berbulan-bulan merencanakan dan mengajukan tender, Anda kalah hanya karena kurangnya sertifikasi yang diperlukan. Kompetitor Anda yang memiliki SBU Konstruksi, SKK Konstruksi, dan Sertifikat ISO tampak lebih profesional dan terpercaya di mata pemberi tender. Rasa frustrasi melihat kesempatan berlalu begitu saja karena kurangnya pengakuan formal akan kualitas dan standar yang sebenarnya Anda miliki.
Kini saatnya untuk mengubah strategi Anda. Dengan mengamankan SBU Konstruksi, SKK Konstruksi, dan Sertifikat ISO, Anda tidak hanya meningkatkan peluang memenangkan tender, tetapi juga mengokohkan reputasi perusahaan Anda sebagai pemimpin industri yang terpercaya. Sertifikasi ini adalah investasi yang tidak hanya membuka pintu ke proyek-proyek besar, tetapi juga memberikan jaminan kualitas kepada klien bahwa Anda adalah pilihan terbaik. Segera lengkapi sertifikasi Anda, dan buktikan bahwa perusahaan Anda siap memenangkan persaingan di pasar konstruksi!
Dapatkan Layanan Prioritas dengan menghubungi tim kami
Sertifikasi.co.id adalah mitra terpercaya dalam pengurusan sertifikasi profesi dan badan usaha di seluruh Indonesia. Kami menawarkan:
- Proses Cepat: Layanan yang efisien dan responsif.
- Keamanan Data: Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi Anda.
- Investasi dengan ReturnTerbaik: Paket layanan dengan nilai maksimal.
Kami siap mendampingi proses sertifikasi yang meliputi :
- ISO 9001 (QMS), 14001 (EMS), 45001 (OHSAS) , 22000, 27001 (ITSMS), 37001 (SMAP)
- SKK Konstruksi (SKA/SKT): Sipil, Mekanikal, Manajemen Pelaksanaan, K3, Manajemen Proyek.
- SBU (Sertifikat Badan Usaha) LPJK Kementerian PUPR: BUJK Nasional (Kecil Menengah, Besar, Spesialis), BUJK Asing
- SMK3 KEMNAKER RI PP 50 Tahun 2012
- AHLI K3 UMUM KEMNAKER
- Sertifikasi Alat Kemnaker RI: SIA/SILO/Suket K3 Alat (Excavator, Buldozer, Crane, Wheel Loader dll)
- Sertifikasi Operator Alat Kemnaker RI: Surat Ijin Operator SIO (Excavator, Buldozer, Crane, Wheel Loader dll)
- Pengurusan PT, CV & Virtual Office
- NIB (Nomer Induk Berusaha)
- LAI AKP (Laporan Akuntan Publik)
- SNI (Standar Nasional Indonesia)
- Serkom Kelistrikan / SKTTK DJK ESDM
- SBU JPTL (Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik) DJK ESDM
- SIUJPTL (Surat Ijin Usaha Badan Jasa Penunjang Tenaga Listrik)