Pelindo I Uji Coba Operasi Terminal Peti Kemas Kuala Tanjung


WE Online, Jakarta

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I melakukan uji coba pengoperasian Terminal Petikemas Kuala Tanjung Multipurpose Terminal pada Selasa, 27 November 2018.

Pada tahap ujicoba ini, dilakukan kegiatan pengapalan kargo domestik sebanyak 50 box milik PT Unilever Oleochemical Indonesia dengan tujuan pengiriman ke Jakarta dan Surabaya. Kargo tersebut diangkut menggunakan kapal KM Sinar Belawan berbobot 11.999 GT dengan panjang 145,65 meter yang berasal dari perusahaan pelayaran Samudera Indonesia.

Saat ini, pengembangan tahap I Pelabuhan Kuala Tanjung berupa pembangunan Terminal Multipurpose berkapasitas 600 ribu TEUs tengah memasuki persiapan akhir dan siap beroperasi melayani arus keluar masuk barang ke seluruh Indonesia dan luar negeri yang dikelola oleh PT Prima Multi Terminal, perusahaan patungan antara Pelindo I, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya. Bahkan Pelindo 1 juga telah mendapat izin pengoperasian Dermaga Multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung  dari Dirjen Perhubungan Laut dan Kepala KSOP Pelabuhan Kuala Tanjung.

“Guna mengejar target operasional secara komersial sesuai jadwal, kami melakukan uji coba pengoperasian Terminal Petikemas Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT). Melalui uji coba ini diharapkan dapat menunjukkan kesiapan sarana dan prasana dalam mendukung operasional kepelabuhan di Pelabuhan Kuala Tanjung sehingga dapat segera mendukung visi pengembangan maritim Pemerintah,” ujar  Moedi Utomo, Plt. Direktur Utama PT Prima Multi Terminal, Selasa (27/11/2018).

Moedi Utomo menambahkan, pada tahap awal, nantinya Terminal Petikemas KTMT diharapkan bisa melayani ekspor hingga 600 kontainer setiap minggunya. Sudah ada sejumlah perusahaan diantaranya Unilever, Wilmar, dan P&G yang telah berkomitmen untuk melakukan ekspor dengan tujuan ke China, India, dan negara-negara di Asia melalui Pelabuhan Kuala Tanjung.

Sementara, untuk mendukung kelancaran dan kecepatan kegiatan bongkar muat KTMT, Pelabuhan Kuala Tanjung telah dilengkapi dermaga 500×60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m serta dilengkapi rak pipa 4 line x 8 inch.

Selain itu, Terminal Multipurpose Kuala Tanjung juga dilengkapi berbagai sarana dan prasarana infrastruktur bongkar muat modern dan canggih antara lain tiga unit Ship to Shore (STS) Crane, 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry (ARTG) Crane, 21 unit truck terminal, dan 2 unit MHC serta Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair

Corporate Secretary Pelindo I, M. Eriansyah menambahkan bahwa pasca beroperasinya Pelabuhan Kuala Tanjung, diharapkan menjadi hub internasional dan simpul logistik nasional yang mampu menangkap potensi pasar pelayaran di Perairan Selat Malaka yang sangat besar yaitu mencapai 100 juta TEUs per tahun.

“Selain Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo 1 juga tengah meningkatkan kapasitas dan layanan di beberapa pelabuhan lainnya seperti: Pelabuhan Malahayati, Dumai, Belawan, dan Batam untuk mendukung Program Tol Laut yang digagas oleh pemerintah. Dengan segala upaya yang tengah kami lakukan, kami berharap dapat segera mewujudkan pembangunan ekonomi daerah sesuai program nawacita Pemerintah sekaligus menekan biaya logistik di Indonesia,” pungkas M. Eriansyah.

META Fokus Tuntaskan Beberapa Proyek di Luar Jawa


WE Online, Jakarta

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) merencanakan tetap fokus pada penyelesaian beberapa proyek, terutama di sektor jalan tol, energi dan air.

Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure, Ramdani Basri, mengatakan pihaknya masih berusaha memenuhi target baik di level holding maupun anak usaha.

“Kita coba fokus pada agenda pertumbuhan dan efisiensi operasional usaha,” katanya pada Public Expose di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (27/11/2018)

Saat ini, Nusantara Infrastructure tengah fokus pada pembangunan tol Pettatani di Makasar. Dimulai sejak Mei 2018, jalan tol sepanjang 4,3 km tersebut ditargetkan dapat beroperasi tahun 2020 dan diperkirakan menelan dana hingga Rp2,2 triliun.

Selain itu, emiten berkode META ini juga tengah menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Lau Gunung yang memiliki kapasitas produksi sebesar 15 megawatt, berlokasi di Sumatera Utara.

Tercatat, perseroan menambahkan 10% kepemilikan saham PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dari yang 25% menjadi 35% di tahun 2018 ini.

PT Nusantara Infrastructure merupakan perseroan investor dan operator infrastruktur swasta. Selain itu perseroan juga berfokus di bidang jasa pengelolaan air bersih, bisnis pembangkit energi terbarukan, dan jasa pelabuhan. Adapun, sampai 31 Oktober 2018, pemegang saham sebesar 72,94% milik PT Metro Pasific Tollways Indonesia, 10,00% oleh PT Indonesia Infrastructure Finance dan 17,06 adalah saham publik.

Jokowi Ingin Tol Trans Sumatera Siap saat Arus Mudik


WE Online, Jakarta

Presiden Joko Widodo mengungkapkan dirinya meminta ke pihak kontraktor pembangunan jalan Tol Trans Sumatera untuk seksi Bakahuni-Palembang bisa diresmikan April 2019 agar memiliki manfaat bisa digunakan saat lebaran.

“Manfaat untuk Lebaran, Jangan ke mana-mana. Biar bisa Lebaran dari Jakarta ke Palembang naik mobil. Bukan Pemilu. Tapi itu juga,” kata Presiden saat bicara dalam acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Selasa.

Presiden mengatakan bahwa untuk Tol Trans Sumatera Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 148 kilometer akan diresmikan pada Desember ini.

“Tapi untuk Bakauheni-Palembang sepanjang 350 Kilometer, saya tanya ke kontraktornya katanya Juni (2019). Saya tawar mbok April. Mbok agak maju dikit ke April biar ada manfaatnya,” kata Presiden yang juga diungkapkan depan para undangan yang hadir dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta Convention Center yang satu lokasi dengan Kompas 100 CEO Forum.

Presiden juga mengatakan bahwa pada akhir 2018 ini Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di Provinsi Sumatera Utara akan selesai dan Makassar New Port Januari 2019 selesai.

“Sebetulnya yang saya tunggu selesainya landas pacu ketiga Bandara Soekarna Hatta, karena pembebasan laham sedikit terhambat mungkin mundur di pertengahan 2019,” ungkap Jokowi.

Presiden mengaku sangat menunggu selesainya pembangunan landas pacu ketiga Bandara Soekarno Hatta yang sudah kelebihan kapasitas.

“Karena kita rasakan mau pesawat naik aja tunggu 30 menit. Turun juga muter muter di atas karena telat bangun landas pacu ketiga. Termasuk ‘east cross taxi way’ di sebelah timur yang juga kita terlambat membangun,” kata Jokowi.

Presiden mengatakan keterlambatan pembangunan ini membuat permintaan slot untuk pesawat datang ke Indonesia terlambat semuanya.

“Permintaan dari India terbang langsung ke Jakarta, UEA mau ke Jakarta, China juga kita nggak bisa buka. Singapura, Thailand, juga nggak bisa kita berikan karena slotnya tidak ada, penuh,” jelas Presiden.

Kepala Negara menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan para menterinya untuk segera menyelesaikan keterlambatan infrastruktur seperti ini.

“Saya sampaikan pada Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri BUMN kejar cepat, selesaikan, nggak bisa nunggu-nunggu,” tegas Jokowi.

Tol Solo-Ngawi Dinilai Bisa Majukan Wisata Daerah


WE Online, Jakarta

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno optimistis pengoperasian Jalan Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,43 km dapat memicu perkembangan pariwisata daerah. Sebab, adanya jalan tol akan mempermudah dan mempercepat akses dari dan menuju destinasi wisata yang ada di Solo, Sragen maupun Ngawi.

Di mana diketahui, Jalan Tol Solo-Ngawi dapat memangkas waktu tempuh dari yang semula 3 jam via jalan raya, sekarang dapat ditempuh hanya dalam waktu 1,5 jam.

Rini menambahkan, terpangkasnya waktu tempuh diharapkan juga dapat mempercepat distribusi logistik dan menciptakan konektivitas baru. 

“Destinasi wisata di sepanjang Solo sampai dengan Ngawi cukup banyak. Di Karanganyar, yang terkenal ada Tawamangu. Di Sragen ada wisata air panas Bayanan, Situs Arkeologi Sangiran, hingga wisata hiking Gunung Kemukus,” jelas Rini di sela peresmian Jalan Tol Trans Jawa segmen Sragen-Ngawi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Rest Area Rest Area KM 538, Sragen. 

Ngawi pun tak kalah menarik, di sana terdapat destinasi wisata sejarah, seperti Benteng Van Den Bosch dan Museum Trinil. Ada pula wisata peninggalan sejarah lain seperti Rumah Dr Radjiman Wedyodiningrat, tokoh pendiri Badan Pergerakan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Menurutnya, dengan terdorongnya pariwisata berkat jalan tol, secara kontiniu bisnis kuliner, kerajinan tangan sampai dengan penginapan pun akan turut menggeliat. Kenaikan permintaan untuk layanan barang dan jasa tersebut dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan perekonomian daerah.

“Pemerintah pun senantiasa akan mendorong peran BUMN untuk terlibat dalam perkembangan tersebut. Sekaligus untuk meningkatkan daya saing produk-produk daerah. BUMN bisa ikut memajukan potensi-potensi tersebut dengan berbagai upaya, baik lewat peningkatan pelayanan umum seperti listrik dan telekomunikasi, penyaluran kredit usaha oleh BUMN perbankan, hingga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),” ujar Rini.

Beberapa saat sebelum Jalan Tol Sragen-Ngawi diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Rini sempat melakukan seremonial Gowes Sepeda sejauh 10 km bersama 1.000 milenial di KM 528 Jalan Tol Sragen. Acara tersebut diikuti oleh Direktur Utama BTN Maryono, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, dan pejabat Kementerian BUMN.

Sebagai tambahan informasi, Jalan Tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi bisa langsung dilewati oleh masyarakat mulai malam ini tanpa dikenakan tarif, mengingat masih dalam masa sosialisasi. Ruas tol ini baru akan dikenakan tarif mulai Kamis, 6 Desember 2018 pukul 00.00 WIB.

Jalan Tol Solo-Ngawi terbagi atas tiga seksi, yakni seksi 1 Ngawi-Klitik sepanjang 4 km sudah beroperasi sejak 30 Maret 2018, seksi 2 Kartasura-Sragen (35 km) sudah diresmikan 15 Juli 2018, dan seksi 3 Sragen-Ngawi (51 km) yang baru saja diresmikan.

Jalan Tol Solo-Ngawi menghubungkan Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur. Untuk memudahkan mobilisasi pengguna, jalan tol ini dilengkapi dengan delapan Gerbang Tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara Adi Sumarmo, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur, dan GT Ngawi. Beroperasi penuhnya Jalan Tol Solo-Ngawi menambah lengkap jaringan megaproyek Jalan Tol Trans Jawa yang tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Resmikan Tol Sragen-Ngawi, Jokowi Kampanye?


WE Online, Solo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Tol Sragen-Ngawi yang memiliki panjang 51 km. Merupakan bagian dari Jalan Tol Solo-Ngawi.

Jokowi mengatakan, dirinya sangat bahagia setelah meresmikan jalan Tol Solo-Ngawi di segmen Sragen-Ngawi. Sebab sebentar lagi, tambah Jokowi, dari Jakarta sampai Surabaya di akhir tahun 2018 sudah sambung semuanya.

“Sebentar lagi dari Jakarta sampai Surabaya di akhir tahun ini Insya Allah sudah sambung semuanya. Yang kurang dari Pemalang ke Batang, Batang ke Semarang, Salatiga ke Solo, kemudian Wilangan ke Kertosono,” ujarnya di Solo, Rabu (28/11/2018).

Ia menambahkan, dirinya telah mengkonformasi kepada Menteri BUMN, Rini M Soemarno terkait penyelesaian Tol Jakarta-Surabaya. Dipastikan proyek itu keseluruhannya selesai pada Desember 2018 ini.

“Tadi saya tanyakan ke Menteri BUMN dan Dirjen beliau-beliau menyampaikan selesai Pak pertengahan Desember atau akhir Desember selesai semua. Bapak tinggal cari waktu meresmikannya kapan. Artinya sudah rampung kalau berani ngomong seperti itu,” jelasnya.

Hore… LRT Palembang Kini Beroperasi Sampai Malam


WE Online, Palembang

Kereta dalam kota Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan di Palembang siap menambah jam operasional hingga malam hari terhitung Kamis (29/11).

PT Kereta Api Divre III Palembang, selaku operator LRT Sumsel, akan mengoperasikan LRT dari semula dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB, berubah menjadi pukul 05.00 sampai pukul 22.00 WIB. Manager Humas PTKAI Divre III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Rabu, mengatakan dengan bertambahnya jam operasional sampai pukul 22.00 WIB akan memberikan kesempatan waktu yang lebih lama bagi masyarakat untuk menggunakan LRT.

“Awalnya dari 44 perjalanan sehari menjadi 58 perjalanan per hari tentunya akan lebih memudahkan penumpang,” kata Aida. Ia melanjutkan pihaknya berharap dengan penambahan jam operasional akan lebih meningkatkan minat masyarakat menggunakan LRT sehingga dapat menaikan jumlah penumpang LRT. 

Sejak dioperasikan tanggal 23 Juli 2018 lalu masyarakat cukup antusias menggunakan LRT, tercatat hingga saat ini sudah 729.029 penumpang yang menggunakan LRT sebagai sarana transportasi. “Ke depan diharapkan dengan adanya LRT Sumsel ini akan memberikan alternatif transportasi bagi masyarakat Palembang,” kata dia. 

Penambahan jam operasional itu juga sesuai dengan rencana Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sebelumnya, Budi mengatakan jam operasional dapat berpengaruh terhadap peningkatan okupansi penumpang LRT.

Menhub Minta Proyek LRT Dihentikan, Adhi Karya Tegaskan Ini


WE Online, Jakarta

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menegaskan bahwa proyek Light Rail Transit (LRT) tetap berjalan, meski Kementerian Perhubungan meminta proyek startegis nasional di Tol Jakarta-Cikampek, termasuk proyek LRT dihentikan sementara.

Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Saddewa Soediro mengatakan bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya sudah melakukan klarifikasi terkait dengan penghentian sementara proyek yang membuat peningkatan kemacetan lalu lintas di Jalan Tol Jakarta Cikampek.

“LRT yang dihentikan sudah dibahas, sudah diklarifikasi sama menteri itu tidak dihentikan, tapi ada window time yang diatur karena ada tiga proyek LRT, Jakarta-Cikampek Elevated dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Ini sudah diatur Jasa Marga dan BPJT terkait window time dari proyek tersebut. Di Cikunir itu memang daerah crowded, jadi tiga-tiganya kumpul situ,” ucapnya. 

Menurutnya, proyek LRT yang sedang dilaksanakan berada di kilometer 11 sampai 17 tersebut tidak mengganggu jalan tol karena pengerjaan dilakukan pada pukul 22.00 WIB malam hingga 05.00 WIB pagi.

“LRT kan hanya sampai kilometer 17, jadi kalau ada hambatan bukan di proyek LRT,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi menyebutkan bahwa pengerjaan LRT saat ini hanya di jalur LRT, yang artinya pengerjaan dilakukan di atas. 

Adapun pengerjaan proyek yang menggangu jalan tol hingga perlu diatur waktu pengerjaannya, terdapat di daerah Cikunir. Di mana, pengerjaan proyek LRT berada di tengah-tengah Tol Tanjung Priok, Jakarta dan Cikampek.

“Kilometer 11-17 yang ada LRT interface kami di 11, yang lain kami bekerja sudah di jalurnya LRT. Karena sisa pekerjaan yang ada hanya di stasiun yang pengerjaannya di atas. Kemudian ada track work yang bekerja di atas. Kalau pun masuk keluar, enam atau tujuh kali per hari. Yang intervensi itu di Cikunir, yang kami kerja di tengah-tengah. Kalau yang lain di atas, mestinya jauh dari jalan tol. Setelah dikunjungi akhirnya di titik itu, kami atur window time buat bekerja,” pungkasnya.

Habiskan Rp250 Miliar, Revitalisasi Pasar Ciputat Gunakan Skema KPBU


WE Online, Jakarta

Badan  Koordinasi  Penanaman  Modal (BKPM)  bekerja sama  dengan  Pemerintah  Kota  Tangerang  Selatan  menyelenggarakan  kegiatan  Market  Sounding  Proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU): Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ciputat di Jakarta, Kamis (29/11/2018)

Dalam acara ini, hadir lebih kurang 75 peserta yang meliputi investor yang bergerak di bidang operator  pasar,  kontraktor,  perbankan  dan  lembaga  keuangan,  konsultan,  serta  asosiasi terkait dari dalam dan luar negeri.

Deputi  Bidang  Perencanaan  Penanaman  Modal,   Ikmal  Lukman,  mengatakan  bahwa  pengembangan atau revitalisasi  Pasar  Ciputat  melalui skema KPBU ini bertujuan bukan semata-mata untuk membangun sebuah pasar tradisional tetapi  juga  menyediakan  fasilitas  dan  kualitas  layanan  yang  layak  bagi  pedagang  dan pengunjung  Pasar  Ciputat  selama  masa  konsesi. 

Ikmal menjelaskan bahwa proyek ini merupakan proyek perdana pembangunan pasar melalui skema KPBU yang  diharapkan kedepannya menjadi pilot project bagi proyek-proyek serupa.

“Pemilihan skema KPBU tidak hanya atas pertimbangan keterbatasan anggaran semata, namun hal yang lebih penting  adalah  pemanfaatan  partisipasi  swasta  yang  memiliki  pengetahuan,  keahlian  dan  pengalaman untuk mewujudkan operasional pasar yang lebih berkualitas dengan anggaran  yang lebih efisien,” kata Ikmal.

Proyek ini lanjut dia  merupakan pengembangan bangunan pasar serta penataan prasarana penunjang lainnya dengan kebutuhan total investasi sebesar sekitar Rp. 250 miliar. Untuk pengembalian investasi berasal dari user tariff yang terdiri dari biaya sewa kios, retribusi, serta pengelolaan parkir, toko, foodcourt, dan gedung lainnya selama masa konsesi 20 tahun. Proyek ini juga direncanakan akan mendapatkan penjaminan pemerintah (Government Guarantee) melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia.

Sementara itu Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany  menambahkan bahwa  revitalisasi yang sedang digagas diharapkan dapat menjadi solusi terhadap Pasar Ciputat yang saat  ini  dirasa  kumuh  dan  kurang  layak  oleh  masyarakat.  Pihak  swasta  sebagai  pengelola diharapkan  dapat  bekerja sama  baik  dengan  Pemerintah  Kota  Tangerang  Selatan  sebagai regulator dan pemilik kawasan pasar.

“Saya berharap  melalui kehadiran swasta akan tercipta suatu inovasi dalam mengelola pasar tradisional yang  memiliki daya saing,” ujarnya.

Begini Rencana Pengembangan Bisnis Adhi Karya di Tahun Politik


WE Online, Jakarta

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) pada tahun 2019 yang lebih dikenal dengan tahun politik perseroan akan fokus ke bisnis jalan tol dan propertinya. Namun, perseroan juga akan mengembangkan bisnis Sistem Penyedia Air Minum (SPAM). Perusahaan pelat merah ini pun akan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun di tahun 2019. 

Untuk bisnis jalan tol, saat ini perseroan tengah menginisiasi pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp23 triliun tapi tahun depan perseroan akan menganggarkan dana Rp600 miliar. Kemudian, perseroan juga berencana untuk menambah kepemilikan di tol-tol dalam kota.

“Kami punya share (di tol dalam kota) tapi sangat kecil, ini mau tambah juga rencananya. Saat ini kami hanya punya 3%,” kata Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Enthus Asnawi Mukhson, di Jakarta, Kamis (29/11/2019).

Di bisnis properti, saat ini Adhi Karya melalui anak usahanya PT Adhi Commuter Properti (ACP) tengah berupaya untuk menggarap lima proyek transit oriented development (TOD) dengan total luas lahan mencapai 20 hektare. Guna merealisasikan rencana pembangunan tersebut, perseroan pun akan mengantarkan ACP untuk melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia. Perseroan pun akan menganggarkan dana capex Rp3 triliun untuk pembangunan propertinya.

“Untuk properti kita mau inject lagi ke ACP,” jelasnya.

Adapun untuk bisnis pengelolahan limbah atau SPAM, perseroan akan mengerjakan proyek pembangunan di Batam. Dimana, dana investasinya diprediksi akan sebesar Rp1 triliun.

“Bendungannya belum selesai juga. Mudah-mudahan tahun depan bendungannya sudah selesai, nanti bikin jalurnya dulu, berjalan paralel,” ungkapnya.

Dana capex sebagian akan diperoleh perseroan dari dana kas internal. Adhi juga akan mengeksekusi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang msaih ada senilai Rp2 triliun.

“Dananya sendiri atau utang. Kita masih punya sisa PUB dari yang lalu masih ada Rp2 triliun itu salah satu alternatif sumber pendanaan. Kemudain juga kan ada ipo dua tahun depan APG (PT Adhi Persada Gedung) dan ACP,” terangnya.

2019, Bengkulu Optimis Bangun 3 Pelabuhan Kapal Ikan


WE Online, Bengkulu

Pemerintah Provinsi Bengkulu mulai tahun depan akan membangun infrastruktur tiga pelabuhan pendaratan kapal ikan guna mengoptimalkan eksplorasi kekayaan maritim di wilayah itu.

“Tiga pelabuhan yang akan dibangun terletak di Kabupaten Mukomuko yang mewakili wilayah utara, Pulau Enggano untuk tengah, dan Kabupaten Kaur untuk selatan,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsurizal di Bengkulu, Jumat.

Dia menuturkan bahwa pembangunan tiga pelabuhan itu akan mengakomodir luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Provinsi Bengkulu yang mencapai 685 ribu kilometer persegi.

“Ini punya pemerintah dalam memberdayakan nelayan, sekaligus mengembangkan kegiatan ekonomi maritim di Bengkulu,” ujarnya.

Ketiga pelabuhan ikan tersebut, lanjut Ivan, khusus untuk menampung kapal perikanan tangkap berukuran hingga 30 gross ton (GT). Karena itu, pemerintah mulai mendorong nelayan untuk beralih ke kapal bermuatan besar agar lebih banyak menampung ikan hasil tangkapan.

“Dari sekitar 3.400 kapal nelayan di Bengkulu hanya sekitar 400 unit saja yang berukuran di atas 30 GT, selebihnya adalah kapal-kapal kecil. Karena itu, kami terus berupaya menjalin kerja sama peningkatan armada kapal besar,” sebutnya.

Selain pembangunan pelabuhan dan peningkatan armada, pemerintah juga berencana membangun industri pembuatan garam dan tambak di wilayah itu.

“Pengembangan berbagai potensi maritim ini dilakukan dengan mengedepankan konsep keberlanjutan lingkungan, sehingga kelestarian alam dapat terjaga secara baik,” ucapnya.