Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno meminta PT Angkasa Pura (AP) II untuk membangun Bandara Internasional Soekarno Hatta II.
Menurut Rini, kapasitas Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah padat dan diperkirakan akan semakin padat seiring dengan pertumbuhan penumpang.
“Saya mendorong AP II membangun di tempat lain karena di sini tidak memungkinkan, kalau meningkatkan semua kapasitas terminal tidak akan mengejar ketertinggalan. Kita harus beraudiensi dengan Pak Menhub untuk membangun bandara kedua untuk Ibukota kita,” kata dia dalam sambutannya pada seminar yang bertajuk “Airport of the Future: Smart Connected Airport in Disruptive Era” di Tangerang, Sabtu (11/8/2018).
Rini menjelaskan, selain keterbatasan kapasitas, kebutuhan pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II, yakni bandara di Ibukota negara akan selalu menjadi daya tarik, sehingga setiap orang akan berkeinginan pergi ke bandara itu.
“Semua ingin ke Ibukota, misalnya sudah pernah dari Makassar ke Manado, tapi pasti mereka suatu hari mau ke Jakarta, ini yang harus kita siapkan,” katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, prediksi kebutuhan untuk pembangunan Soekarno-Hatta II senilai Rp100 triliun.
“Mungkin lebih dari Rp100 triliun,” katanya.
Direktur Utama Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan konsep Bandara Internasional Soekarno-Hatta II.
“Pergerakan penumpang sangat penting, tapi harus dibarengi infrastruktur keras, contoh kapasitas Soekarno-Hatta hari ini, kami mulai menyiapkan Soekarno-Hatta II,” terangnya.
Awaluddin menjelaskan, pembangunan landasan pacu ketiga serta Terminal 4 tetap tidak akan menampung pergerakan penumpang yang kian meningkat.
“Bu Rini sangat berkeinginan karena tidak akan bisa tumbuh, meski Landasan Pacu 3 selesai dan Terminal 4 selesai,” katanya.
Saat ini, dia menyebutkan, kekurangan kapasitas (backlog) Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 30 juta penumpang.
“Kalaupun bangun, hanya menutupi backlog saja sekarang. Terminal 4, tiga sampai empat tahun lagi, kami kejar-kejaran sama permintaan,” katanya.
Awaluddin mengatakan, saat ini prastudi kelaikan sudah selesai dan akan dimulai studi kelaikan.
“Setelah itu, proses perizinan dan juga konsep desain. Butuh waktu paling tidak selesai dua tahun dari sekarang,” katanya.
Menghadapi persaingan dalam dunia konstruksi semakin ketat. Perusahaan Anda mungkin sudah memiliki kualitas kerja yang baik, tetapi tanpa memiliki sertifikasi yang tepat, seperti SBU Konstruksi, SKK Konstruksi, atau Sertifikat ISO, peluang untuk memenangkan tender besar bisa lenyap. Reputasi perusahaan dipertaruhkan, dan proyek-proyek besar yang seharusnya dapat Anda menangkan malah jatuh ke tangan kompetitor.
Bayangkan jika, setelah berbulan-bulan merencanakan dan mengajukan tender, Anda kalah hanya karena kurangnya sertifikasi yang diperlukan. Kompetitor Anda yang memiliki SBU Konstruksi, SKK Konstruksi, dan Sertifikat ISO tampak lebih profesional dan terpercaya di mata pemberi tender. Rasa frustrasi melihat kesempatan berlalu begitu saja karena kurangnya pengakuan formal akan kualitas dan standar yang sebenarnya Anda miliki.
Kini saatnya untuk mengubah strategi Anda. Dengan mengamankan SBU Konstruksi, SKK Konstruksi, dan Sertifikat ISO, Anda tidak hanya meningkatkan peluang memenangkan tender, tetapi juga mengokohkan reputasi perusahaan Anda sebagai pemimpin industri yang terpercaya. Sertifikasi ini adalah investasi yang tidak hanya membuka pintu ke proyek-proyek besar, tetapi juga memberikan jaminan kualitas kepada klien bahwa Anda adalah pilihan terbaik. Segera lengkapi sertifikasi Anda, dan buktikan bahwa perusahaan Anda siap memenangkan persaingan di pasar konstruksi!
Dapatkan Layanan Prioritas dengan menghubungi tim kami
Sertifikasi.co.id adalah mitra terpercaya dalam pengurusan sertifikasi profesi dan badan usaha di seluruh Indonesia. Kami menawarkan:
- Proses Cepat: Layanan yang efisien dan responsif.
- Keamanan Data: Menjaga kerahasiaan dan keamanan informasi Anda.
- Investasi dengan ReturnTerbaik: Paket layanan dengan nilai maksimal.
Kami siap mendampingi proses sertifikasi yang meliputi :
- ISO 9001 (QMS), 14001 (EMS), 45001 (OHSAS) , 22000, 27001 (ITSMS), 37001 (SMAP)
- SKK Konstruksi (SKA/SKT): Sipil, Mekanikal, Manajemen Pelaksanaan, K3, Manajemen Proyek.
- SBU (Sertifikat Badan Usaha) LPJK Kementerian PUPR: BUJK Nasional (Kecil Menengah, Besar, Spesialis), BUJK Asing
- SMK3 KEMNAKER RI PP 50 Tahun 2012
- AHLI K3 UMUM KEMNAKER
- Sertifikasi Alat Kemnaker RI: SIA/SILO/Suket K3 Alat (Excavator, Buldozer, Crane, Wheel Loader dll)
- Sertifikasi Operator Alat Kemnaker RI: Surat Ijin Operator SIO (Excavator, Buldozer, Crane, Wheel Loader dll)
- Pengurusan PT, CV & Virtual Office
- NIB (Nomer Induk Berusaha)
- LAI AKP (Laporan Akuntan Publik)
- SNI (Standar Nasional Indonesia)
- Serkom Kelistrikan / SKTTK DJK ESDM
- SBU JPTL (Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik) DJK ESDM
- SIUJPTL (Surat Ijin Usaha Badan Jasa Penunjang Tenaga Listrik)